Kurva kemungkinan
produksi (Production Possibility Curve),
menunjukkan kombinasi dua buah produk berbeda yang menghasilkan kepuasan yang
sama kepada masyarakat. Penjelasan ini dapat dilihat pada Gambar 2.
|  | 
| Kurva Kemungkinan Produksi dua Jenis Produk | 
Dalam  kurva dua dimensi di atas, garis
vertikal  menunjukkan  robot 
dan horizontal Pizza. Setiap 
titik  di  kurva kemungkinan produksi, A, B, C, dan D
adalah titik yang menunjukkan kepuasan yang sama kepada masyarakat. Masyarakat
harus memilih titik tersebut, lebih banyak robot yang dipilih lebih sedikit
piza dan demikian sebaliknya bila lebih banyak pizza. 
            Untuk  memilih titik di luar KKP (W) tidak
mungkin  karena tidak dimiliki sumber
daya yang cukup, sebaliknya titik T dapat dipilih karena sumberdaya yang
dimiliki memang memungkinkan untuk itu. Tapi, karena prinsip maksimisasi
kepuasan maka titik itu tidak akan dipilih. 
Titik-titik  yang berada pada KKP
diyakini kombinasi yang optimal. Bila ditanya mana dari titik tersebut yang
lebih baik? Maka pertanyaan demikian menyangkut 
pertimbangan normatif, tergantung kepada keinginan konsumen.  Secara keilmuan  tidak dapat dikatakan bahwa satu titik  lebih 
baik dari titik lain. Sangat tergantung kepada pertimbangan masyarakat,
dan mungkin sangat ditentukan oleh nilai dalam 
masyarakat. Karenanya dalam pertimbangan ini menyangkut value judgment yang akan titik mana yang
harus dipilih.
             Dengan mengingat asumsi yang berlaku, maka
kita  sepaham bahwa  untuk meperoleh tambahan robot,  piza harus 
dikorbankan,  demikian juga
sebaliknya. Setiap penambahan  satu  unit pizza 
mengurangi unit robot, dan ini 
menunjukkan  munculnya opportunity cost. Setiap keputusan
menambah  pizza   mengakibatkan pengurangan terhadap robot
yang dikonsumsi, dan ini secara ekonomi dikenal sebagai biaya.  Perhatikan pemahaman yang lebih lanjut  daripada sifat opportunity cost ini,
untuk  memperoleh tambahan setiap  satu unit Pizza semakin besar pengurangan
Robot  yang dilakukan. Atau setiap
pergerakan dari titik B, ke C dan 
seterusnya  membutuhkan
pengorbanan robot yang  semakin  besar untuk memperoleh pizza yang jumlahnya
lebih sedikit dari semula. 
            Sifat  inilah yang mempengaruhi bentuk  KPP mengapa 
bentuknya cembung,  karena
pergerakan dari titik A ke B  sesuai  dengan sifatnya, hanya dapat sesuai apabila
slopenya semakin  curam, semakil  lancip. 
Bentuk  demikian  lazimnya 
dikenal  dengan bentuk concave (cembung ke titik awal). 
Setiap
perubahan teknologi berkaitan erat dengan kemampuan suatu negara untuk
menghasilkan barang dan jasa. Demikian halnya dengan perkembangan teknologi
secara langsung akan terlihat dalam pergeseran kurva kemungkinan produksi
(KPP). Hal ini dapat dilihat pada Gambar 3.
|  | 
| Kurva Kemungkinan Produksi Pengaruh Perkembangan Teknologi | 
Dengan
berkembangnya Teknologi dalam suatu masyarakat diperoleh pergeseran kurva KKP
ke sebelah luar P3 atau R3. P3 dapat diperoleh dengan jumlah R yang sama, atau
R3 dengan jumlah P yang tetap.  Teknologi
memungkinkan masyarakat memperoleh jumlah baranng dan jasa yang lebih besar
dari kondisi semula. Keadaan ini dapat dijadikan indikator peningkatan
kemakmuran masyarakat.
No comments:
Post a Comment