Saturday, November 10, 2012

Ilmu Ekonomi Bagi Masyarakat



            Ilmu ekonomi muncul dan berkembang bersamaan dengan persoalan-persoalan yang ada masyarakat. Banyak masalah spesifik pada saat ini berkaitan dengan aspek ekonomi yang penting. Misalnya dalam proses pemilihan umum,  sebagai warga  kita dapat mempengaruhi para wakil rakyat dalam menghadapi masalah tersebut. Pertimbangan-pertimbangan krusial biasanya meliputi pertanyaan krusial berikut. Apakah sebab dan akibat dari "twin deficit" (defisit ganda), defisit negara dan defisit perdagangan internasional yang selalu dilaporkan media masa? Apa yang mengkhawatirkan mereka yang tidak mempunyai rumah?  Karena faktor ekonomi apa sehingga nilai saham turun drastis? Apakah diperlukan perusahaan yang serakah mengambil alih perusahaan dengan cara yang tidak etis? Mengapa inflasi tidak diinginkan? Tindakan apa yang harus dilakukan untuk mengurangi pengangguran? Apakah program kesejahteraan yang ada sudah efektif dan dapat dipertanggungjawabkan? Pertanyaan-pertanyaan demikian muncul dari masyarakat pada momen tertentu, misalnya pada saat-saat kampanye pemilu. Ini menunjukkan bahwa masyarakat juga secara langsung berbicara tentang Ilmu Ekonomi. Sebagai pertimbangan berikutnya adalah apakah para wakil rakyat cukup  sensitif dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang segera harus diambil pemerintah. Dan tentu permasalahan ini banyak menyangkut masalah politik. Ilmu ekonomi memang ditemukan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari dan berkembang pada deimensi yang lebih kompleks sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan perilaku masyarakat itu sendiri.
Secara lebih spesifik pada satu negara,  misalnya di Indonesia permasalahan reformasi membawa dampak yang  nyata terhadap kinerja perekonomian. Dengan adanya reformasi yang hampir pada seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam pemerintahan  maka membwa dampak terhadap peran pemerintah. Dari aspek teori ekonomi mikro maka peran pemerintah perlahan-lahan dikurangi utamanya dalam memberikan subsidi melalui  berbagai komoditi yang selama ini  disubsidi seperti misalnya bahan bakar, listrik, telefon dan lain-lain.  Pengurangan demikian tidak selalu berjalan mulus karena adanya pertentangan terhadap hal: 1) siapa yang layak disubsidi, 2) bagaimana cara pemeberian, dan 3) bagaimana pula dampak subsidi dalam satu presfektif perekonomian yang lebih luas.  Hal seperti ini menjadi  topik yang akan berkembang terus yang membuat dinamikia pengajaran teori ekonomi akan terus terperbaharui.

No comments:

Post a Comment