Saturday, November 10, 2012

Alam dan Metode Ekonomi



Persoalan  manusia yang paling tua adalah  persoalan memenuhi kebutuhan setiap harinya. Kebutuhan menjadi penggoda bagi setiap individu sehingga tidak akan  pernah merasa puas  bahwa kebutuhannya telah terpenuhi. Kebutuhan ini mulai dari  cinta,  pergaulan di tengah masyarakat, keperluaan jasmani dan rohani hingga berbagai kesenangan  dan  hiburan.  Kebutuhan  menjadi  satu daftar dimana manusia tak kunjung sepenuhnya memenuhi setiap item yang terdapat dalam daftar tersebut.  Sejarah perkembangan kehidupan manusia utamanya didominasi oleh persoalan bagaimana usaha manusia memenuhi kebutuhannya. Dari masa ke masa kenyataannya manusia semakin mengalami kesulitan untuk  memenuhi daftar yang dibuatnya sendiri.  Alam yang semula diyakini cukup murah untuk memenuhi seluruh kebuutuhan manusia, pad aakhirnya disadari semakin terbatas kemampuannya.  Alam seakan tidak ramah lagi untuk memasok kebutuhan yang ada  pada setiap manusia, akibatnya persoalan ekonomi sering barcampur baur dengan persoalan lain. Dengan jalan yang lebih istimewa, ilmu ekonomi memberikan  pelajaran tentang perilaku ekonomi manusia dalam  berproduksi, mendistribusikan dan mengkonsumsi barang-barang kebutuhan jasmani dan rohani. Sebaliknya,  kegiatan-kegiatan  demikian dihadapkan  dengan  berbagai  keterbatasan  sumberdaya (faktor produksi)   yang dimiliki.
Kenyataannya persoalan  memenuhi kebutuhan bukan hanya menyangkut kebutuhan jasmani, bahkan ketika seseorang sudah dapat memenuhi seluruh kebutuhan jasmani, maka orang semakin memprioritaskan kebutuhan rohani pada tempat yang  utama. Ilmu  Ekonomi  lebih  berkaitan  dengan upaya pengaturan  kebutuhan jasmani, yaitu upaya memenuhi kebutuhan fisik sedemikian rupa sehingga memenuhi ukuran-ukuran baik secara umum maupun individu. Walaupun ada bukti yang menunjukkan bahwa dewasa ini kebutuhan  rohanipun sering dapat dianggap menjadi  kebutuhan ekonomi.  Jenis  kegiatan  demikian tidak digolongkan  kepada barang ekonomi walau mungkin organisasi pelaksananya dikelola secara prinsip ekonomi. Misalnya seperti adanya pertunjukan-pertunjukan amal yang dimaksudkan untuk  menghimpun dana, baik untuk kepentingan agama maupun untuk kepentingan  kemanusiaan, maka pengelolaan daripada kegiatan ini tetap saja dikelola dengan berprinsip kepada ilmu ekonomi.
            Perlu diingat bahwa persoalan kebutuhan  sesungguhnya mempunyai berbagai penentu (determinan)   baik secara biologis, psikis,  maupun sosial sehingga   muncul berbagai kebutuhan  seperti pakaian, makanan,  tempat untuk berteduh, dan berbagai macam barang  dan pelayanan, ke dalamnya termasuk pendidikan, keinginan menjadi Sarjana Ekonomi.  Semua orang ingin agar seluruh yang ada didaftar kebutuannya dapat terealisir, tapi kawatir bahwa suatu ketika  daftar itu tidak dapat dipenuhi keseluruhannya. Karena, menyadari bahwa alam,  sumberdaya yang tersedia semakin-hari semakin langka.
Keinginan yang semakin bertambah yang bersamaan dengan kelangkaan sumberdaya  yang semakin meningkat menjadi dua  hal yang bertolak belakang. Secara kuantitatif maupun kualitatif kemampuan alam memasok kebutuhan semakin berkurang. Dalam keadaan seperti ini muncul kelangkaan (scarcity), dimana barang-barang  harus diperoleh dengan cara mengorbankan sesuatu, baik berupa uang, barang, dan waktu. Dengan adanya kelangkaan  maka barang-barang menjadi barang ekonomis dimana  setiap orang yang akan memperolehnya akan mengorbankan sesuatu yang bernilai.  Sebaliknya, barang bebas sebagai lawan kata daripada barang ekonomi adalah barang yang dapat dinikmati  tanpa harus mengorbankan  sesuatu.
Akibatnya, setiap hari  manusia berusaha keras bagaimana menentukan setiap pilihan (alternatif) dan memenuhinya. Manusia pada akhirnya harus membuat pilihan, dan setiap pilihan yang memberi hasil tidak optimum akan mengakibatkan dia tidak berada pada kepuasan yang maksimum, atau setidaknya  dia menyadari bahwa pilihan ini adalah pilihan dengan biaya yang terendah.  Manusia semakin kritis terhadap pilihan yang dilakukan, baik secara individu maupun secara sosial. Karena setiap pilihan akan mengakibatkan munculnya biaya manakala  ketika satu pilihan diambil ternyata tersedia pilihan lebih baik  justru tidak diambil. Dalam Ilmu Ekonomi disebut sebagai Opportunity cost.
            Ilmu  Ekonomi berkenaan dengan penggunaan   sumber  daya yang terbatas secara efisien yang bertujuan memperoleh kepuasan maksimum. Kalau telaah ekonomi berkaitan dengan konsumsi  barang, maka  tujuannya adalah untuk menciptakan  kepuasan  maksimum, dan  kalau memproduksi barang maka tujuannya  adalah  mencari keuntungan  maksimum. Kata efisien pada batasan di atas mengacu kepada suatu  aturan, dimana  manusia harus berupaya dan menemukan pola,  baik di sektor bisnis, pemerintah maupun individu dalam  memanfaatkan sumber  daya. Pola (pattern) pada akhirnya menjadi dasar dalam pengambilan keputusan dalam memanfaatkan sumberdaya untuk mencapai tujuan yang berhasil guna optimal. Efisiensi  pada akhirnya menjadi syarat dalam setiap pilihan ekonomi yang dilakukan, karena setiap keputusan yang diambil tidak efisiensi  akan mengakibatkan biaya yang kemungkinan ditanggung bukan saja oleh  pengambil keputusan, tapi oleh orang lain.
Dari segi konseptual mudah dipahami bahwa  persoalan  ekonomi mendasar adalah menyangkut bagaimana  manusia memenuhi  kebutuhannya. Tapi persoalan sering  menjadi  kabur ketika  berhadapan dengan  persoalan-persoalan  inflasi,  pengangguran, pengurangan anggaran belanja, kemiskinan, peraturan-peraturan bisnis dan lain-lain. Persoalan demikian sering dianggap  sebagai persoalan kepemerintahan dan  mungkin  saja persoalan politik, sehingga  persoalan ekonomi sering menjadi kabur. Misalnya mengenai cara pembiayaan  yang dilakukan pemerintah dengan cara meminjam sumberdaya, pada akhirnya sampai kepada masalah harkat sebagai bangsa.
            Memberikan  batasan tentang ilmu ekonomi  merupakan  hal yang  sering  dilakukan dalam  pelajaran  ekonomi  elementer, walau  sering batasan ini berbeda secara harafiah  dari  satu penulis  ke  penulis lainnya. Ilmu  ekonomi  dapat  diartikan sebagai suatu ilmu yang berusaha memanfaatkan sumberdaya yang jumlahnya  terbatas ke arah tujuan pemakaian yang  memberikan kepuasan atau hasil yang maksimum.

No comments:

Post a Comment