Friday, December 21, 2012

Remaja Pengguna Narkoba Karena Keingintahuan Dan Ajakan Teman



                    Pengatahuan remaja tentangn bahaya narkoba dan seks bebas yang di dapat melalui forum – forum resmi seperti seminar , sekolah maupun pengajaran orang tua , terkadang tadak seimbang dengan apa yang di inginkan remaja itu sendiri . Berasal dari rasa keingintahuan pula yang membuat remaja lupa akan tujuan asal . Remaja pengguna narkoba karena keingin tahuan dan ajakan teman –teman .
            Itilah one way tiket mungkin biasa menjadi teguran keras bagi remaja yangh belum pernah mencicipi narkoba atau obat-obatan sejenis lainnya. Karena,sekali mencicipi barang terlarang itu edikit saja,seumur hidup sulit kedunianya yang bersih,sehat dan bebas folusi. Bahaya narkoba dan obat-obatan terlarang,jelas telah merusak sendi-sendi kehidupan bangsa.
            Remaja adalah masa peralihan dari anak ke dewasa yang menurut standatr  WHO berusia 14-18 tahun atau sampai usia sebelim menikah. Dimasa adolesen ini tentu saja emosi remaja cenderung labil,inggin menunjukan jagoan dan mulai tertarik dengan lawan jenisnua. Masalah pencarian identitas diri yang di alami remaja Inilah,ungkapan nurul, bila marahnya narkoba saat ini diibaratkan, lebih gampang mencari narkoba ketimbang kacang rebus.
            Mengapa marak..??? karena lapangan kerja sulit,hukuman bagi pengedar ringan hingga tidak membuat mereka jerah. Papar nurul saat berbicara di depan remaja SMU sejakarta dalam acara sosialisasi program  OSIS SMU/SMK,organisasi masyarakat dan [pengendalian program lapangan keluarga berencana(PPLKB) pada tnggal 21 april 2004 lalu bertepan peringatan hari kartini digedung granadi,Jakarta.
            Diakui DRA ROHANA MANGGALA MSI,wakil ketua badan narkotika provinsi Dki Jakarta,wilayah penyebaran penyala gunaan dan penyebaran gelap narkoba telah menambah keberbagai tempat.Sehingga,tidak ada 1 pun provinsi,kabupaten,kota bahkan kecamatan yang bebas dari masalah narkoba. Pangsa pasar gelap narkobapun tidak hanya di level SMU ataupun perguruan tinggi,tetapi jga telah masuk ke sekolah-sekolah dasar,bahkan pesa ntren.
            Sementara itu,populasi penyalagunaan dan narkoba untuk tahun 2000 dari 1044 SLTP, sebanyak 152 sekolah terdapat kasus narkobna, dari 1027 SLTA sebanyak 166 sekolah telah tersusupi penyalagunaan narkoba. Jumlah siswa SLTP  yang menjadi  korban sebanyak 884  orang siswa dari 399.093 siswa,untuk korban SLTA sebanyak 1015 siswa dari 431.480 siswa.Sedangkan dari hasil  penelitian departemen kesehatan pada tahun 2002 yang menggunakan sampel secara acak dari 4 SLTP dan 3 SLTA menunjukan bahwa 4,125% siswa atau 1 dari 25 siswa pada sekolah yang menjadi sampel itu adalah pemakai narkoba .
            Penyalagunaan narkoba yang melibatkan  SD berdasar hasil infestigasi yang dilakukan Nurul di beberapa rumah saki jiwa terdapat banyak alas an menggapa anak usia 8-11 tahun kecanduan narkoba.Rumah sakit jiwa bogor misalnya ,ada anak SD sudah menjadi pecandu karena  mengikuti jejak ibunya dirumah yang selalu memakai sabu-sabu.Tidak hanya itu, RSJ Surabaya,banyak  pecandu narkoba usia SD kls 4-6 karena suka membeli permen yang ditawarkan pedangan di luar sekolah.
            Seks bebas
Selain daya tarik  narkobayang begitu membius perhatian remaja,ketertaikan dengan lawan jenisnya juga mengugah rasa ingin tahu dari apa yang dia lakukan. Awalnya untuk mencari teman curhat,kurang oerhatian orang tua dan pengaruh lingkungan hingga melakukan seks bebas sebagai pelarian remaja, ungkap Nurul menyimpulkan jawaban dari SMA yang saat melempar pertanyaan mengapa remaja tertarik melakukan perilaku seks bebas.
            Selain inggin tahu remaja melakukan seks bebas,dampak informasi yang di tanyakan melalui media elektronik maupun media cetak yang didapat begitu mudah,sifat konsumarisma remaja pun berperan dalam melakukan pemilihan.

            Sumber : MAJALAH KELUARGA MANDIRI

No comments:

Post a Comment