Hukum permintaan
Ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi jumlah permintaan, diantaranya harga barang dan jasa itu sendiri,
harga barang dan jasa lain, pendapatan, selera, serta jumlah penduduk. Namun
kita akan sulit memahami pengaruh semua variabel tersebut dalam waktu yang
bersamaan. Oleh karena itu, untuk
memudahkan analisis, biasanya faktor-faktor tersebut dianalisis secara
terpisah. Jadi, jika kita ingin menganalisis pengaruh perubahan harga terhadap
permintaan maka faktor-faktor yang juga mempengaruhi permintaan kita anggap
tidak berubah atau konstan. Dalam ilmu ekonomi, anggapan bahwa hal-hal lainnya,
konstan dinamakan ceteris paribus. Jika kita telah memisahkan pengaruh
faktor-faktor lainnya sepeti ini, barulah kita dapat menganalisis pengaruh yang
ditimbulkan oleh harga secara jelas.
Contohnya sebagai berikut:
Harga tiket pesawat terbang yang turun untuk semua jalur
di indonesia menyebabkan jumlah tiket pesawat terbangyang diminta meningkat.
Seseorang yang akan naik kereta api atau kapal laut karena pertimbangan waktu
dan harga tiket pesawat yang tidak mahal memutuskan untuk naik pesawat.
Dari contoh tersebut, kita dapat mengetahui bahwa harga
mempengaruhi jumlah barang yang diminta. Makin tinggi harga, makin rendah
jumlah barang yang diminta. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa ada hubungan
terbalik antara tingkat harga dan jumlah barang dan jasa yang diminta. Kejadian
tersebut pada intinya merupakan isi hukum permintaan. Lebih jelasnya hukum
permintaan berbunyi sebagai berikut. “Apabila
harga suatu barang dan jasa meningkat, jumlah barang yang diminta akan menurun.
Sebaliknya, apabila harga suatu barang dan jasa menurun, jumlah barang yang
diminta meningkat”.
Hukum penawaran
Selain faktor harga, penawaran juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor lain. Misalnya, harga bahan baku, tingkat
teknologi, jumlah produsen di pasar, serta harapan atau perkiraan. Namun,
seperti halnya dalam permintaan, kita tidak dapat memahami pengaruh semua
variabel tersebut dalam waktu yang bersamaan. Oleh karena itu, untuk memudahkan
analisis, biasanya faktor-faktor tersebut dianalisis secara terpisah. Diantara
semua faktor tersebut, harga memiliki pengaruh yang penting dan menjadi acuan
dalam melakukan analisis penawaran.
Sebagai contoh, penjualan daging ayam. Pada tingkat
harga Rp. 11.000/kg, penjual daging ayam hanya bersedia menjual ayam sebanyak
25 kg. Selanjutnya jika harga naik menjadi Rp. 13.000/ kg. Penjual tersebut
bersedia menambah penawarannya menjadi 40 kg. Begitu seterusnya sampai harga
mencapai Rp. 14.000/kg. Penjual daging ayam makin berani menawarkan jumlah yang
makin tinggi, yaitu 60 kg. Makin tinggi harga. Makin tinggi pula jumlah daging
ayam yang ditawarkan. Hal ini disebabkan
keuntungan yang akan diperoleh makin tinggi.
Sekarang katakanlah harga daging ayam tiba-tiba turun
dari Rp. 12.000/ kg menjadi Rp. 10.000/ kg. Pada tingkat harga yang rendah itu,
penjual hanya bersedia menjualnya
sebanyak 30 kg. Ia berpikir lebih baik ayam yang masih hidup tidak dipotong
dulu dan disimpan di kandang untuk dijual nanti ketika harga meningkat lagi.
Dari contoh tersebut kita dapat mengetahui bahwa harga
sangat mempengaruhi barang yang ditawarkan. Makin tinggi harga, makin tinggi
pula kuantitas barang dan jasa yang ditawarkan. Sebaliknya makin rendahharga
suatu barang dan jasa, makin rendah pula jumlah barang dan jasa tersebut yang
ditawarkan. Kejadian tersebut pada
intinya merupakan isi hukumpenawaran. Hukum penawaran berbunyi sebagai berikut.
“ apabila harga suatu barang dan jasa
meningkat, jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya
apabila harga suatu barang dan jasa menurun, jumlah barang yang ditawarkan juga
akan semakin menurun.”
No comments:
Post a Comment